Hikmah Khutbah Idul Adha Berkurban Dan Keteladanan Nabi Ibrahim Di Masjid Nurul Jamaah Barukang 5

Besar Harapan, Idul Adha Memberikan Pengaruh Besar Kepada Umat Islam Untuk Terus Berupaya Menangkap Nilai Yang Memang Tidak Dapat Dipisahkan Dari Tradisi Kurban

Transnusi.com Makassar Khutbah Idul Adha atau disebut Idul Kurban membahas tentang sejarah pengorbanan, tentu ada latar belakang sejarah mengapa kita perlu bergurban dengan menyembeli hewan ternak seperti domba atau sapi, Minggu (10/07/2022).

Bacaan Lainnya

Dalam ceramah khutbah Idul Adha Ustas menyampaikan bahwa kita diingatkan tentang peristiwa ketaatan Nabi Ibrahim beserta anak istirinya Ismail dan Siti Hajar. Satu peristiwa saat Nabi Ibrahim diperintahkan oleh Allah SWT untuk menempatkan istirinya Hajar bersama putranya Nabi Ismail.

Siti Hajar dan Ismail mereka ditempatkan di satu lembah yang tandus, gersang, tidak tumbuh sebatang pohon.

Lembah itu begitu sunyi dan sepi tidak ada penghuni seorang pun. Nabi Ibrahim as pun tidak tahu apa maksud sebenarnya dari Wahyu Allah yang menyuruh menempatkan istri dan putranya yang masih bayi itu, ditempatkan disuatu tempat paling asing di sebelah Utara kurang lebih 1600 KM dari negaranya sendiri Palestina.

Nabi Ibrahim mendapat cobaan dari Allah SWT pertama cobaan adalah ayahnya sendiri pembuat patun- patun berhala, beliau berhasil menahan amarah, sabar serta mendoakan ayahnya kejalan yang benar, cobaan kedua waktu dibakar hidup- hidup beliau lolos dari api, cobaan ketiga 86 tahun bersama Siti Hajar baru mendapatkan keturunan lahirlah putra Ismail, cobaan keempat beliau diperintahkan oleh Allah SWT untuk menyembeli anak satu-satunya Ismail. Namun Baik Nabi Ibrahim, maupun Istrinya Siti Hajar, menerima perintah itu dengan keikhlasan hati dan tawakkal.

Mengenai hikmah gurban yang bisa kita teladani dari Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, beliau ditugaskan oleh Allah SWT untuk mengorbankan putra kesayangannya, Ismail, as melalui mimpi. Namun, karena kecintaan Nabi Ibrahim as kepada Allah SWT jauh lebih besar dari pada kecintaan terhadap anak, istri, harta benda dan materi keduniaan lainnya, maka ia rela mematuhi perintah darinya,” tutupnya

 

 

Laporan : Ilyas / Ridwan 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *